Kamis, November 13, 2008

Trombosit

Trombosit

Keeping-keping darah berwujud cakram protoplasmanya kecil yang dalam peredaran darah tidak berwarna, jumlahnya dapat bervariasi antara 200.000-300.000/mm³ darah. Keping darah terlihat berbentuk bulat lonjong, di samping itu juga terlihat seperti batang dan tidak terdapat inti. Membran plasma mempunyai glikokalis tebal dan melanjutkan diri dengan suatu system kanalikular terbuka. Keeping-keping darah melakukan endositosis terhadap partikel besar dengan jalan invaginasi (lipatan) membrane plasma. Terdapat dua ejenis granula dalam jarring-jaring interfilamen, yaitu :
a. granula berpusat padat : mengandung serotonin, adenosine difosfat (ADP), adenosine trifosfat (ATP) dan kalsium.
b. Granula alfa : bersifat lisosomal mengandung bermacam-macam substansi dengan bekuan darah, factor-faktor yang menetralkan heparin, meninggalkan permeabilitas vascular dan bersifat kemotaktik bagi neutrofil.

Keeping darah yang diaktifkan mengandung persamaan dengan lisosom yang digunakan untuk membuat suatu produk sekresi yang diaktifkan. Lisosom menjadi kunci kerusakan jaringan oleh keping-keping darah dan menyebabkan keping-keping darah melekat pada tempat yang rusak. Keeping-keping darah berasal dari bagian yang terlepas dari sel-sel raksasa (megakariosit) dalam sumsum tulang. Keeping-keping darah memegang peranan dalam hemostasis, yaitu menempel pada daerah luka dan menghasilkan trombosit putih yang menutup permukaan cedera dengan mengisi lubang-lubang dalam dinding pembuluh. Di samping itu, menghasilkan enzim tromboplastin untuk membantu transformasi protrombin dan trombin mentransformasi fibrinogen menjadi fibrin.
Fungsi trombosit penting dalam pembekuan darah. Jika Pembuluh darah terpotong, trombosit dengan cepat mengumpul, melekat satu sama lain, dan menjadi fibrin. Masa trombosit yang menggumpal dan fibrin adalah dasar untuk pembekuan.
Plasma
Cairan membawa semua bahan-bahan nutritive yang berasal dari system pencernaan, zat-zat tak berguna yang dihasilkan dalam jaringan dan hormon. Plasma 55% dari darah merupakan cairan homogen agak alkali mengandung gas yang terlarut , garam anorganik, protein karbohidrat, lipid, dan beberapa substansi dan organik lain. Partikel-partikel yang larut dalam plasma dapat dilihat di bawah mikroskop. Pada waktu aliran darah berhenti, darah berkontak dengan udara salah satu globulin plasma (fibrinogen) mengendap sebagai jala-jala filament halus yang disebut fibrin, pengerutan berkuan darah atau plasma menghasilkan cairan jernih kekuningan yang disebut serum.
Limfe
Cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah. Komposisinya sangat beragam, tidak ada unsure selular di dalam cairan limfe. Sel-selnya sebagian besar terdiri dari limfosid ditambahkan pada limfe sewaktu limfe melewati limfonodus. Limfonodus juga menambahkan antibody pada limfe dan dari sini masuk ke aliran darah. Limfe yang mengalir dari dinding usus kecil mirip susu karena mengandung globulin lemak.
Jangka idup sel darah putih sukar ditentukan karena sel-sel itu meninggalkan system pembuluh darah dan masuk ke celah-celah jaringan yang nampaknya cukup bervariasi. Sel darah putih berada dalam peredaran hanya lebih kurang 24 jam, namun banyak limfosid kembali ke organ-organ limfosid dan beredar kembali. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh sel darah putih untuk tetap hidup setelah meninggalkan peredaran darah tidak diketahui. Granulosit yang hidup dalam celah jaringan hanya beberapa hari, sel-sel tua yang mati disingkirkan oleh fagosit di dalam hati limfa dan didalam jaringan ikat setempat. Sel darah putih menghialang disebabkan migrasi (berpindah) melalui epitel membrane mukosa terutama ke dalam lumen system pencernaan dan pernapasan.
Keeping-keping darah dapat hidup selama 4-5 hari dalam peredaran darah. Keping darah disingkirkan dari peredaran darah melalui cara yang serupa dengan eritrosit, yaitu oleh aktivitas fagosit makrofag di dalam hati dan limfe.
Jaringan otot
Struktur jsringsn oto dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lainnya. Sel-sel otot sangat berkembang dalam hal konduktivitas (hantaran). Pada jaringan otot, sel-sel dan serat-serat otot biasanya tergabung dalam berkas-berkas sehingga jaringan otot tidak anya terdiri dari serat-serat otot saja. Karena otot harus melakukan kerja mekanis, serta otot memerlukan banyak kaoiler darah untuk mendatangkan makanan dan oksigen perta mengangkut produk sisa yang toksik. Pembuluh darah ini terdapat dalam jaringan ikat fibrosa yang berguna untuk mengikat serat-serat otot untuk menjadi sati sebagai pembungkus dan pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif. Berdasarkan strukturnya, otot dibagi dalam tiga golongan , yaitu otot ragka, otot jantung, dan otot polos.
Otot rangka
Otot rangak merupakn otot lurik yang volunter terikat pada tulang atau fasia dan membentuk daging dari anggota badan dan dinding tubuh. Tiap serat otot berbentk silindris panjang dan berinti banyak, ujung-ujug yang meruncing atau mebulat paad perbatasan otot dan tendo. Tiap serat bersifat mandiri, mungkin sangat panjang, tetapi lebih banyak yang pendek.keseluruhan otot ujungnya berhubungan dengan tendo dan ujung yang lain pada suatu septum jaringan ikat dalam otot itu.
Kekuatan suatu otot tdak bergantung pada panjang serat otot, tetapi bergatung pada jumlah total serat-serat yag ada dalam otot. Bertambah besar akibat latihan dan semakin menebal masing-masing serat otot (hipertrofi) bukan akibat penambahan serat otot. Otot rangak lebih cepat berkontraksi daripada otot polos. Tiap otot dibungkus oleh selapis jaringan ikat agak padat yang disebut epimisium, seperti selubung putih, di dalamnya terdapat serat-serat otot tersusun dalam berkas dikelilingi oleh selubung tipis jaringan ikat (perimisium). Setiap serat otot dibungkus oleh jaringan ikat, yaitu endomisium. Di dalam serat terdapat banyak inti berbentuk lonjong dan terletak dibagian tepi dekat sarkolema (membrane tipis tanpa struktur yang membungkus serat).
Myofibril
Pada otot dalam keadaan relaksasi, gurat-gurat jelas terlihat pada potongan memanjang. Dalam keadaan kontraksi miofibrilnya lebih tebal dan serkomernya lebih pendek. Struktur halus myofibril terlihat sebagai benag-banang parallel satuan kecil yang disebut miofilamen. Filament yang lebih tebal mengandung myosin (protein dalam otot mengatur kontraksi) dan filament tipis mengandung aktin (protein dan myosin merupakan unsure kontrakstil otot).
Kontraksi
Dalam keadaan kontraksi, serat otot menjadi lebih pendek terjadi karena mekanisme pergesean filament yang meliputi perubahan posisi kedua miofilamen. Filament tipis bergeser diantara filament tebal, filament bergeser saling menarik. Proses inii memerlukan energi yang diperoleh dari pemecahan adenosintrifosfat (ATP), menjadi adenosine trifosfat (ADP) dan fosfat dengan kepala myosin befungsi sebagai ATP-ase. Daya ramping ATP terbatas dan ditambah secara teratur oleh sarkosom yang membawa enzim dari siklus asam sitrat. Sel otot rangak tidak dapat berkontraksi sebelum samapi kapasitas maksimal, kekuatan kontraksi bergantung pada jumlah satuan otot yang berkontraksi.

Tabel 1-5 Macam dan karakteristik serat otot

Jenis otot Fungsi
Otot merah
• Dijumpai serat merah. Serat ini bergaris teangah relatif kecil dengan banyak sarkosom besar yang penuh krista terkumpul dibawah sarkolema yang berderet memanjang di antara miofibril • Berkontraksi lebih lambat tapi tahan lama
Otot putih
• Berserat putih merupakan bagian terbesar.
• Seratnya lebihbesar, sarkom-sarkom yang lebih kecil terdapat berpasangan
Serat menengah
• Seperti erat merah terdapat otot merah, tetapi sarkosomnya lebih kecil. • Secara morfologis berkontraksi seperti serat putih.
Pertemuan mioneural
• Bersifat lebih kompleks daripada serat putih.

Penyebaran berbagai jenis serat dalam otot dipengaruhi oleh sistem saraf, ada ebeberapa otot yang mengandung keempat jenis serat otot, masing-masing dengan waktu kontraksi yang berbeda.
Peredaran darah dan getah bening
Arteri-arteri menembus epimisium dengan mencapai substansi otot, kemudian bercabang, bagian yang lenih kecil berjalan dalam perimisium dan berakhir sebagai kapiler-kapiler. Kapiler-kapiler ini terdapat dalam endomisium diantara serat-serat otot anastomosius dan membentuk jaringan-jaringan yang sangat luas. Pembuluh getahbening mengangkut cairan jaringan yang cukup banyak, tidak terdapat di dekat serat-serat, tetapi terdapat dalam epimisium dan perimisium dan tidak di endomisium.
Persarafan.
Tiap otot dipersarafi oleh satu atau lebih saraf yang menembus endomisium pada tempat tetap tertentu yangdisebut titik motor. Saraf ini mengandung serat-serat motorik, saraf sensorik untuk gelondong otot, ujung-ujung sensorik neurotandinea untuk fasia, danb saraf otonom untuk oemvuluh darah secara fungsional. Otot terdiri dari unit-unit motorik, satu unit terdiri atas satu serabut saraf dan serat-serat otot yang dupersarafinya. Pada tempat yang memrlukan gerakan-gerakan lembut, misalnya otot mata, satu serat saraf mempersarafi sato serat otot. Tetapi, pada batang tubuh, satu serat otot bisa mencapai 100 atau lebih serat-serat otot.
Motor end plate
Tautan otot saraf tempat berakhirnya suatu saraf yang berhubungan erat dengan serat otot yang mendekati otot. Akson ini tidak lagi berselubung mielin, tetapi ditutupi selubung schwan. Ujung saraf bercabang membentuk suatu masa yang berbentuk lempeng. Pada tautan ini, sarkolemamembentuk suatu alur dangkal yang di dalamnya terdapat ujung akson yang membentuk alur sekunder yang disebut lipatan tautan. Serat oot ini mengandung banyak inti dan sarkosom. Secara fungsional, serat otot ini berhubungan dengan lamina basal, yang mengandung asetilkolin esterase yang dulepas dari vesikel sinaptik melalui eksositosis sunaotik, melalui eksositosis samapai di tenpat reseptor sakolema. Pada puncak lipat tautan melepas asetikolin yang dikembalikan melalui akson dan endositas sehingga memungkinkan rangsangan tulang lanjutan.
Motor end plate mengatur kontraksi otot, tetapi koordinasi aktifitas otot melipatkan ujung-ujung sensoris, terdapat dua jenis, yaitu :
a. Gelondong otot saraf : tersusun memanjang dalam otot dan dibentuk oleh serat-serat halus serta dibungkus oleh simpai jaringan otot yang berhubungan dengan suatu ujung saraf.
b. Ujung saraf tendo : terdapat pada tendo dekat batas otot tendo yang memperlihatkan serat serat sensoris, berakhir diantara gabungan serat-serat (kolagen) tendo. Serat ini ditangsang oleh tegangan atau regangan tendo selama kontraksi otot.
Regenerasi otot
Sesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas terbatas untuk melakukan regenerasi. Tetapi, kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Bila saraf dan pembuluh darah terganggu alirannya, serat-serat otot akan berdegenerasi dan diganti okleh jaringan ikat fibrosa. Pada otot dewasa sel-sel satelit. Sel kecil dengan inti tunggal ini terdapat diantara sarkolema dan endomisium yang merupakan cadangan sel-sel mioblas embrional. Semasa hidup, sel-sel dapat membelah diri dan berperan pada reparasi dan regenerasi yang dapat terjadi pada otot dewasa.
Fungsi jaringan otot skelet.
Kebanyakan terlibat dalam pergerakan volunter tulang dan tendo. Pengendalian primer otot dan kontraksi dimulai oleh neuron motorik medula spinalis. Beberapa kontraksi otot skelet adalah involunter, misdalnya kedipan mata.
Otot jantung
Otot jantung yang bersifat lurik dan involunter berkontraksi secara ritmik dan otomatis, hanya terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh darah jantung. Gambaran umum yang berupa serat-serat yang jalannay terutama paralel dengan anyak guratan melintang terdapat jaringan ikat halus, yaitu endomisium yang mengandungpembuluh darah kecil dan pembuluh darah getah bening. Serat otot jantung dibungkus oleh suatu sarkolema yang penuh dengan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata, sakroplasmanya lebih banyak mengandung endapan glikogen.
Miofilamen mengandung aktin dan miosin yang sama dengan otot rangka. Miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak melintasi sel otot.

Eli Sukri Gozali, S.Pd.
Guru MTs Al-Hidayah Cibentang
Jln MTs Desa Cinbentang Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan 45552
mail to: d2h_kng@telkom.net

Tidak ada komentar: