Kamis, November 13, 2008

Kelenjar Uniseluler

  1. Kelenjar uniseluler : terdiri dari banyak kumpulan sel, berupa sel yang tersebar dalam lapisan lender saluran pencernaan dan pernapasan.
  2. Kelenjar tabung : terdiri dari satuan bentuk tabung sederhana tanpa bercabang, terdapat pada kelenjar keringat bagian pangkal melingkar dan bertindak sebagai kelenjar sendiri, bagian ujung yang lurus dipakai sebagai saluran. Tabung yang kompleks bercabang terdapat pada kelenjar air mata, lambung, kelenjar Brunner, usus, dan rahim.
  3. Kelenjar acini : kelejar beerbentuk gembungan sederhana tanpa tanpa bercabang, bentuk kompleks terdapat pada kelenjar parotis, gabungan bentuk tabung dijumpai ada kelenjar bawah lidah (sublingual), pancreas, prostate dan kelenjar susu.
  4. Kelenjar retikulosa : sel kelenjar yang tersusun dalam bentuk batang bercabang dan terjalin disebut kelenjar retikulosa terdapat pada hati. Zat yang dihasilkannya berupa empedu.

b. Kelenjar Endokrin

Kelenjar ini menghasilkan hormone polipeptida atau protein, yaitu kelenjar hipofise, tiroid, paratiroid, dan pancreas. Ciri ultra-struktur sel-selnya yaitu kelenjar sedikit, hormone banyak, ribosom, banyak butiran granula, getahnya tersebar dalam sitoplasma, mtiokondria berkista lempengan alat golgi relative kecil dibandingkan sel eksokrin.

  1. Klebjar endokrin steroid. Kelenjar buntu yang menghasilkan hormone tergolong steroid kelenjar adrenal dan gonad. Cirri ultrastruktur selnya yaitu banyak sekali hormone, banyak butiran lemak. Mitokandria, berkista pembuluh tubuler, alat golgi relative agak kecil daripada sel kelenjar polipeptida.
  2. Epitel pesarafan. Disebut juga neuroepitel. Sel epitel memiliki bentuk dan peranan khusus untuk persarafan, yakni sebagai sel indera yang terdapat pada puting pengecap lidah.
  3. Epitel pergerakan. Trdapat pada berbagai kelenjar keringat, kelenjar susu, dan kelenjar liur. Kelenjar epitel ini dapat berkerut seperti sel otot sehingga disebut sel mioepitel. Sel ini berada didalam lapisan epitel penggetah, berbentuk bintang, tonjolan sel melekat pada sel kelenjar. Pada selaput tubuli seminiferus testis (sel jantan) terdapat sejenis sel epitel yang dapat berkerut yang disebut sel mioid.

Berdasarkan pengelompokan sel dan penimbunan hormon dibedakan dua jenis kelenjar endokrin, umumnya hormone ditimbun didalam intrasel dengan sel-selnya tersusun dalam kelompok atau deretan yang saling berhubungan dan terletak dantara kapiler darah yang melebar. Tapi beberapa kelenjar, misalnya tiroid sekelompok sel akan mencurahkan secret ke pusat kelompok membentuk vesikel/folikel yang dikelilingi sel-sel sekretoris. Bila dibutuhkan, hormone ini ditarik kembali ke dalam sel-sel dan diteruskan ke kapiler darah yang tersebar diantara folikel.

c. Kelenjar ganda

banyak kelenjar yang bersifat ganda, yaitu mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin. Sel hati tidak hanya membentuk empedu sebagai secret eksokrin, tetpai juga emengeluarkan secret internal ke dalam sisteem darah. Kelenjar ganda lainnya, pancreas, testis, dan ovarium, sekelompok sel bersekresi ke dalam system saluran dan kelompok lain mencurahkan sekretnya langsung ke sistem darah.

Di dalam sel epitel sering terdapat polarisasi atau susunan khusus organel-organel sitoplasma. Inti sel cenderung terletak ditengah, lebih dekat ke permukaan basal daripada permukaan apical dengan apparatus golgi dan bahan sekresi di atas inti atau apical. Permukaan apical memiliki mikrofil atau silia, reticulum endoplasma granuler terletak pada bagian basal sitoplasma berupa massa besar dalam sel-sel yang menyekresi protein..

Jaringan Endotel

Jaringan endotel adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar dan bagian dalam yang tidak berhubungan dengan udara. Bentuk dan susunannya hamper sama dengan jaringan epitel. Kebanykan sebagai jaringan epitel sederhana berbentuk gepeng (squamosa). Terdapat pada permukaan dalam dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dan dinding jantung bagian dalam.

Jaringan Penunjang

Jaringan yang berada di antara jaringan lainnya, sekumpulan sel khusus yang serupa bentuk, besar dan pekerjaannya yang berfungsi untuk menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh sekitar. Jaringan penunjag terdiri dari a) jaringan ikat; b) jaringan rawan; c) jaringan tulang; dan d) jaringan ikat khusus (darah)

Jaringan Ikat

Jaringan diantara selnya banyak terdapat zat intraseluler yag terdiri dari serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen. Pada jaringan ikat, bahan-bahan dibuat sendirioleh sel-selnya. Substansi intersel tidak hidup, membentuk matrik, memberikan kekuatan, dan menyokong jaringan berfungsi sebagai media untuk perembesan cairan jaringan antara kapiler daran dan sel-sel. Substansi tersebut terdiri dari :

  1. Substansi intersel amorf terdiri dari glikosaminoglikans (mukopolisakarida tidak menetap) dan glikoprotein (senyawa protein dengan gugusan karbohidrat). Glikosaminoglikans terikat secara kovalens (senyawa polisakarida), banyak terdapat pada jaringan ikat. Kondroitin sulfat merupakan glikosaminoglikans bersulfat yang paling banyak dijumpai dan paling banyak terdapat pada tulang rawan, tulang dan pembuluh darah.
  2. Saubstansi interel fibrosa memberikan kekuaan dan sokongan untuk jaringan yang terutama dilaksanakan oleh substansi intersel fibrosa yang terdiri dari tiga jenis, yaitu :
    1. Serat kolagen : terdiri dari protein kolagen, seratnya sangat liat dan ulet, dalam keadaan segar tampak putih menunjukan orientasi yang memanjang yang fibril, disusun oleh satuan yang lebih kecil (mikrofibril) hanya terlihat pada mikroskop electron. Tipe kolagen secara genetic berbeda-beda.
    2. Serat retikulin : serat retikulin (retkulat) adalah serat kolagen yang sangat halus tersusun membentuk kerangka penyokong seperti jala (reticulum). Serat retikulum tidak mudah dilihat dalam sajian, diperlihatkan dengan cara impregnasi (keadaan penuh).
    3. Serat elastin : berbeda dengan serat kollagen. Dengan menggunsksn mikroskop, cahay serat elastin tampak homogen dan tiak fibril, sedangkan dalam keadaan segar, jaringa elastis berwarna kekuning-kuningan. Serta elastin mudah direnggangkan dan kembali ke bentuk panjang semula bila tegangan dihilangkan.

Lamina basal adalah lembaran bahan ekstrasel yang terdapat dibawah permukaan dasar sel-sel epitel disekitar totot, saraf, kapiler dan sel lemak. Pada sisi luar atau sisi jaringan ikat lamina menyatu dengan serat retkular halus dan mikrofibril kolagen. Lapisan luar disebut lamina retkular, pada sisi selular basal, serat reticular dan substansi dasar enyusun membran basal.

Jaringan ikat ada beberapa macam, yaitu fibroblast, makrofag, sel lemak, sel mast, sel plasma, sel mesenkim, dan sel melanosit ( sel pigmen). Sedangkan tipe jaringan terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat

Tabel 1-2 : Berbagai tipe kolagen genetic

Tipe

Karakteristik

Tipe I

  • terdapat pada dermis kulit, tendo, tulang, dan gigi yang pada hakekatnya semua jaringan penunjang.
  • Sel-sel yang berperan dalam sintesis ini adalah fibroblast, osteoblas, dab odontoblas

Tipe II

  • Dibentuk oleh kondroblas dan merupakan unsur utama matriks tulang rawan.

Tipe III

  • Ditemukan pada awal perkembangan beberapa jenis jaringan penunjuang yang kemudian digantikan oleh kolagen tipe I
  • Setelah dewasa kolagen ini terdapat pada jaringan reticular yang berhubungan dengan kulit, pembuluh darah, uterus dan saluran cerna.
  • Kulite kolagen dibentuk oleh fibriblas dan darah lain oleh serat otot polos.

Tipe IV

  • Terdapat dalam lamina bazsal yang diperkirakan merupakan hasil sel-sel yang langsung berhubungan dengan lamina tersebut, seperti sel epitel dan endotel.

Tipe V

  • Membentuk lamina tipis yang tidak bergurat (berputar) dibawah membrane fetus.

Macam-macam sel jaringan ikat

Sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrofag, sel lemak, sel mast, sel plasma, sel mesenkim, dan sel melanosit.

  1. Fibroblas

Salah satu dari dua jenis sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat longgar yang lain adalah makrofag. Fibroblas membentuk serat-serat dan sebagian besar unsure amorf matriks fibroblast merupakan sel besar, gepeng dan bercabang-cabang. Dari samping terlihat berbentuk gelondong (fisiform) mempunyai inti lonjong dengan satu atau dua anak inti dan sedikit granula kromatin halus.

Fibroblas berdiferensiasi (proses pembelahan secara lengkap) untuk sontesa dan sekresi matriks ekstraseluler sekresinya mencakup kolagen, fibronektin (substansi protein), glikoprotein (senyawa preotein dengan karbohidrat), dan proteoglikin (senyawa protein dalam jaringan ikat). Mengandung glikogen intraseluler membantu sintesa sejumlah besar glikokonjugat eksrtaseluler. Mempunyai banyak mikrofilamen (benang halus) aktin karena fibroblas adalah sel yang mobilitasnya tinggi.

  1. Makrofag

Makrofag merupakan sel yang tidak beraturan dan bercabang, bila dirangsang dapat melakukan gerakan amuboid, mempunyai inti lonjong kadang-kadang berlekuk lebih kecil dan lebih heterokromatik (berhubungan dengan kromatin) dari inti fibroblas. Anak inti tidak menyolok dan sitoploasma terlepas dan mengandung sedikit vakuola kecil. Makrofag merupakan agens penting untuk pertahanan karena dapar bergerak dan bergaya fagositosis dan bertindak sebagai pembersih. Makrofag juga berperan sebagai imunologis tubuh, bila makrofag berhadapan dengan benda asing besar, mereka akan menyatu membentuk sel raksasa.

Fungsi sel makrofag :

Secara aktif terlibat dalam fagositosis, pinositosis dapat menelan abses, udara polusi industri, asap rokok dan serat kapas. Menyusun respons imunologis menyebar keseluruh tubuh oleh limfosit mempertahankan organisme terhadap serangan bakteri berikutnya..

  1. Sel Lemak

Sel jaringan ikat yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Sel ini terdapat tuggal atau berkelompok. Bila berkumpul dalam jumah besar, jarungan ini diubah menjadi jaringan lemak. Setiap sel lemak mengandung satu tetes minyak besar dan sedikit sitoplasma, pada tubuh salah satu sudutnya mengandung inti gepeng. Sel lemak merupakan sel yang telah berdifrensiasi sempurna dan tidak mempunyai kemampuan membelah diri lagi.

Fungsi sel lemak :

Mengandung enzim yang mengkatalisasi sintesis asam lemak. Dari glukosa pada reticulum endoplasma lemak disntesis menjadigliserida yang diangkut langsung melalui limosom ke vakuola lemak. Dalam keadaan puasa, ukurannya lebih kecil. Perubahan berkaitan dengan upaya sel untuk mengirim gliserida yang disimpan.

  1. Sel Mast

Sel ini cenderung mengelompok kecil-kecil dekat pembuluh darah dan dapat dengan mudah dikenali dengan adanya granula berbintik dalam sitoplasma yang dapat menghasilkan heparin dan histamine yang mengakibatkan vasodilatasi, berbentuk lonjong, tidak teratur, dan kadang-kadang memiliki pseudopodia pendek. Intinya kecil, bundar, dan terletak di tengah-tengah. Pengeluaran zat produksi sel mast mendorong terjadinya reaksi alergi karena respons hipersensitivitas terhadap masuknya sejenis antigen ke dalam tubuh.

Fungsi sel mast :

Terlibat dalam reaksi peradangan dan memperantarai reaksi hipersensitif alergi secara relative pada system pernapasan dan system cerna. Mempercepat pelepasan histamine yang berreaksi secara lambat, heparin yang menghambat koagulasi.

  1. Sel Plasma

Sel jaringan ikat yang bentuknya seperti bola dan nukleusnya seperti roda. Sel ini jarang terdapat pada jaringan ikat, tapi sering terdapat pada membrane serosa dan jaringan limfoid. Sangat bayak terdapat pada tempat peradangan, alat limfoid bagian tubuh yang selalu jadi sasaran pemasukan kuman, seperti selaput mukosa saluran pencernaan.

  1. Sel Mesenkim

Sel yang bersifat muda. Sel jaringan embrional karena membina jaringan pengikat dan penunjang embrio. Sel ini membentuk macam-macam alat dalam, seperti kelenjar limfa, pembuluh darah jantung, hati, ginjal, dan anak ginjal. Pada waktu dewasa, sel ini terdapat pada lapisan jaringan pengikat alat saluran dinding pembuluh kapiler. Letaknya tersebar jarang dan tidak teratur. Sel mesenkim berbentuk bintang karena banyak tonjolan panjang dan mengecil ke ujung.

  1. Sel Melanosit (sel pigmen)

Sel jaringan ini mengandung dan menghasilkan melanin yang banyak terdapat pada kulit, bola mata (sclera dan koroid), juga terdapat pada piameter selaput otak. Bentuk selnya bundar dengan tonjolan-tonjolan panjang tak teratur terletak diantara sel epidermis. Melanin adalah pigmen coklat yang disintesis sel sendiri dari asajm amino fenilanin.

Tipe jaringan ikat

Dalam penggolongan jaringan ikat ditentukan oleh banyaknya serat. Jaringan ikat yang ditandai dengan susunan serat yang jarang-jarang disebut jaringan ikat longer dan jaringan yang bayak seratnya dan saling berhimpitan disebut jaringan ikat padat.

  1. Jaringan ikat longgar

Jaringan ini meliputi :

    1. Jaringan ikat mesenkim (embrional), terdiri dari sel-sel mesenkim yang cabangnya saling bersentuhan dan substansi dasar pada tahap awalnya adalah cairan, kemudia mengandung serabut halus, terdapat pada ebrio dan sekeliling tali pusat.
    2. Jaringan ikat mukosa : sejenis jaringan yag muncul pada pembentukan dan perkembangan aormal. Jaringan ini terdapat pada tali pusat, selnya berupa fibrblas besar yang bercabang-cabang, substansi (zat) dasarnya mengandung serat-serat kolagen halus.
    3. Jaringan ikat longgar (areolar) : sel-selya dipisahkan oleh zat sela cair yang banyak mengandung serabut seperti jala, teradapat hamper disemua bagian mikroskopis tubuh karena merupakan materi pembungkus dan penghambat, termasuk pembuluh darah dan saraf dua jenis sel yag paling banyak terdapat adalah fibroblast dan makrofag.
    4. Jaringan ikat gembur (lemak) : jaringan ikat yang hubungan sel-selnya longgar karena diantara jarigan banyak terdapat lubang-lubang kecil (lobula) yang dipisahkan oleh fibrosa, terdapat jalinan kapiler darah diantara lobula dan banyak terdapat dibawah kulit yang banyak mengandung lemak. Jaringan lemak tidak bersifat statis, ada keseimbanan vital diantara yang disimpan dan yang dikeluarkan.. jaringan lemak dapat berkembang disembrang tempat yang bayak jaringan ikat longgarnya, treutama pada jaringan dibawah kulit, mesenterium omentum, sumsum tulang, dan sekitar ginjal. Jaringan lemak coklat adalah sejenis jaringan lemak husus yang berperan menghasilkan panas, mempunyai suplai darah yang sangat luas bersama dengan banyaknya lisosom sitoplasma, memberi jaringan ini berwarna coklat. Sel lemaknya mengandung lipid yang tidak menyatu yang disebut multilokular berlawananj dengan jaringan lemak putih yang disebut unilokular.
    5. Jaringan ikat reticular : jaringan yag ditandai dengan adanya jaring-jaring serat reticular dengan sel-sel reticulum primitive, intinya besar dengan banyak sitoplasma basofil. Jaringan retikular membentuk kerangka organ-organ limfoid, sumsum tulang, dan hati. Sel-sel reticulum mempunyai kemampuan sel mesenkim primitive untuk berkemang, memiliki sel fagositik pada dinding sinus limfe atau sinusoid darah merupakanbagian dari system retikuloendotel. Jaringan reticular membentuk kerangka organ-organ limfoid, sumsum tulang dan hati.

  1. Jaringan ikat padat

Jaringan ikat yang padat dan serat-seratnya saling berhimpitan, pada tempat yang menghadapi tegangan dari segala penjuru , serat-serat itu berupa berkas anyaman tanpa arah tertentu.

    1. Tersusun tidak beraturan : merupsksn bagian utama kebanyakan pada fasia, dermis kulit, kapsul fibrosa, testis, hati, dan limfonodus, juga lembaran fibrosa tulang periostium,perikondrium tulang rawan.
    2. Tersusun beraturan : pada banguan-bangunan yang menghadapi tegangan dalam satu jurusan, serat-seratnya tersusun teratur parlel membentuk bangunan yang sangat kuat. Yang termasuk kelompok ini adalah tendo, ligamentum, dan aponerosis.

Tidak ada komentar: